Agam — Kalapas Kelas II B Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Suroto pimpinan lembaga pemasyarakatan di Padang Lansano, Manggopoh yang diamanahkan atasannya untuk membina dan memberi keterampilan bagi Nara Pidana (Napi).
Sebagai Kepala Lapas II B Kabupaten Agam, Suroto bertekad membina penghuni lapas yang dipimpinnya untuk kembali menata masa depan yang bermartabat dimata keluarga dan lingkungan warga binaan setelah menghabiskan masa kurungan di lapas kelas II B Lubuk Basung.
Pengakuan Suroto pada media Indonesiasatu co.id selama masa pendidikan di bangku sekolah selalu memiliki nilai tertinggi sehingga memacu semangatnya untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi,
Selesai pendidikan Suroto ikut tes seleksi penerimaan Pegawai Negeri di AKIP di Bilangan Cinere Jakarta Selatan
Setelah lulus dan diterima sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Suroto mendapatkan panggilan tugas penempatan oleh pimpinan untuk wilayah kerja Pekanbaru, Riau sebagai awal karirnya sehingga jadi pimpinan Lapas Kelas IIB Lubuk Basung.
Berbicara tentang nasib narapida, Suroto mengungkapkan dengan penuh perasaan tentang masa depan warga binaan yang dipimpinan bisa memiliki keterampilan sebagai modal kembali ke keluarga dan masyarakat lingkungannya.
"Dengan ikhlas kita ingin semua warga binaan yang ada di Lapas kelas IIB bisa memiliki keterampilan sebagai modal usaha setelah keluar dari masa hukuman nantinya", ungkap Suroto.
Lebih lanjut Suroto mengungkapkan merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik dan tentu saja dengan cara pemberian pelatihan-pelatihan kepada warga binaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, juga dibekali ilmu agama.
“Sebelum menjabat Kalapas IIB Lubuk Basung, saya hanya staf biasa di Pekanbaru kemudian menjadi kepala keamanan di Rengat terus berlanjut ke daerah Alahan Panjang dan Kalapas II B di Kabupaten Agam, Alhamdulillah ini amanah tentunya", ujar Suroto.
Pelatihan yang diberikan pada warga binaan oleh pihak lapas kelas IIB Lubuk Basung sangat membantu warga binaan setelah bebas
"Tahun ini lapas kelas II Lubuk Basung mengadakan pembibitan ikan air tawar untuk warga binaan, " ucap Suroto.
Pada tahun sebelumnya pihak Lapas kelas IIB Lubuk Basung bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Lubuk Basung memberikan keterampilan bidang Welder, Outomotif, dan Pertanian.
Adapun jenis pelatihan yang diadakan pihak lapas kelas II Lubuk Basung mencakup beberapa paket kegiatan.
"Pelatihan pengelasan (welder) sebanyak 2 paket, keterampilan membuat perabot sebanyak 2 paket, untuk setiap paketnya hanya diikuti sebanyak 20 orang", papar Kalapas.
Disebutkan Suroto, warga binaan yang mengikuti keterampilan diberikan sertifikat dari Depertemen Tenaga Kerja (Depnaker) Kabupaten Agam.
Untuk kegiatan pertanian tanaman jagung pada tahun 2021 Suroto menyatakan gagal panen karena terserang hama.
Sumber dana keterampilan untuk warga binaan sudah diajukan pada Pemda setempat.
"Jumlah dana dibutuhkan untuk warga binaan sebanyak Rp 25 juta per paket, dan untuk paket las (welder), kami dapat bantuan dari kementrian", papar Suroto.
Suroto juga menjelaskan bahwa "sebanyak 10 orang penghuni lapas akan diasimilasi, dan sebanyak 60 persen dari penghuni lapas adalah tersandung kasus Narkoba, sedangkan untuk kasus korupsi sebanyak 2 orang", pungkasnya (Zul)